![]() |
| Puisi Jangan Takut |
Puisi: Jangan Takut oleh Jalaluddin Rumi
Jalaluddin Rumi merupakan salah satu penyair sufi terbesar sepanjang sejarah. Karya-karyanya menggugah jiwa dan membawa pembaca pada perjalanan spiritual yang amat mendalam. Dalam puisi berjudul Jangan Takut inilah Rumi menyampaikan pesan yang menenangkan sekaligus membakar semangat pencari kebenaran 'jangan takut berjalan di jalan cinta dan kebenaran'. Sebab untuk sampai kepada Sang Kekasih kita harus terlebih dahulu menemukan diri kita sendiri.
Puisi: Jangan Takut
Jangan Takut
Berpeganglah pada tali-kekang sang Kekasih dan jangan lah kau takut.
Berpeganglah pada yang haqq di seberang yang batil dan janganlah kau takut.
Ketahuilah, untuk temukan Kekasih yang kau cari,
kau harus temukan terlebih dulu dirimu sendiri.
Berpeganglah pada kebenaran ini, dan jangan lah kau takut.
Makna dan Interpretasi Puisi
Puisi ini mengajak kita untuk terus berpegang teguh pada cinta ilahi dan kebenaran meski berada di tengah dunia yang dipenuhi kebatilan ini. Jalaludin Rumi mengingatkan kita bahwa keberanian adalah kunci untuk tetap berada di jalan yang lurus. Namun pencarian terhadap Tuhan—Sang Kekasih—tidak akan pernah berhasil tanpa terlebih dahulu menemukan jati diri diri sendiri. Menyelami batin dan mengenal siapa diri kita sebenarnya ialah langkah awal dalam mengenal Tuhan.
Pesan Moral dalam Puisi
Melalui puisi ini, Jalaludin Rumi ingin menguatkan jiwa kita agar tidak goyah dalam menghadapi kesulitan spiritual dan tantangan hidup. Ia mengajarkan bahwa selama kita memegang teguh kebenaran dan tetap setia mencari makna hidup yang hakiki, maka kita tidak perlu takut pada apapun. Keberanian spiritual bukanlah soal kekuatan fisik, tetapi keyakinan hati yang teguh.
Penutup
Puisi Jangan Takut dari Jalaluddin Rumi adalah ajakan lembut namun kuat untuk tidak menyerah dalam perjalanan menuju kebenaran dan cinta yang sejati. Dengan menelusuri diri sendiri dan memegang tali kebenaran kita akan menemukan Sang Kekasih yang selama ini kita cari dalam diam.
Kredit Penulis Puisi ini berasal dari karya Jalaluddin Rumi, Rubaiyat F#985. Disunting ke dalam bahasa Inggris oleh Jonathan Star dalam buku Rumi: In the Arms of the Beloved, TCE, Penguin Group (USA), 2008. Berdasarkan terjemahan literal dari Bahasa Persia ke Bahasa Inggris oleh Shahram Shiva.
