Puisi: Seruling Kerinduan oleh Jalaludin Rumi

Puisi seruling sang Pencinta

Makna Cinta dalam Sebaris Puisi Rumi

Jalaluddin Rumi, seorang sufi dan penyair besar dari Persia, tak henti-hentinya mengalirkan kata-kata penuh cinta dan makna spiritual. Dalam Rubaiyat F#465, Rumi menyingkapkan kedalaman hati seorang pencinta melalui metafora seruling dan tarian yang menggugah jiwa.

Puisi: Seruling Sang Pencinta

Seruling Sang Pencinta

Di dalam hati sang pencinta terdapat sebatang seruling yang lantunkan nada kerinduan.

Menurutmu, dia nampak gila: tapi itu karena telingamu tak mampu mendengar irama yang membuatnya menari.

Penjelasan dan Refleksi Makna

Puisi ini mengandung pesan mendalam tentang cinta Ilahi yang hanya bisa dirasakan oleh hati yang terbuka. Seruling melambangkan jiwa yang kosong dari ego dan siap dilalui oleh nafas cinta. Bagi orang awam, pencinta bisa tampak 'gila', namun kegilaannya berasal dari irama suci yang hanya bisa didengar oleh hati yang peka.

Rumi dan Spiritualitas dalam Cinta

Rumi sering menggunakan simbol-simbol seperti tarian, musik, dan keheningan untuk menggambarkan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Dalam puisi ini, cinta bukan sekadar emosi, tetapi suatu kekuatan yang membebaskan dan membawa pencinta menari di bawah irama ketuhanan.

Penutup

Melalui puisi ini, kita diajak untuk memahami bahwa di balik hal-hal yang tampak 'gila' bagi dunia, tersembunyi kedalaman cinta yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Untuk mendengarkan seruling sang pencinta, kita pun perlu mengheningkan hati dan membersihkan telinga batin kita.

Credit
Puisi karya Jalaluddin Rumi, Rubaiyat F#465.
Suntingan ke Bahasa Inggris oleh Jonathan Star dalam Rumi: In the Arms of the Beloved, TCE, Penguin Group (USA), 2008.
Berdasarkan terjemahan literal dari Bahasa Persia ke Bahasa Inggris oleh Shahram Shiva.

0 تعليقات

About the author

Khai
Haloooooooooooo aku khai

إرسال تعليق