Ada tipe laki-laki yang terlihat sempurna di mata banyak orang. Tenang, manis, tutur katanya lembut, dan selalu hadir saat kamu butuh. Ia akan bilang kamu satu-satunya, membuatmu merasa istimewa. Pokoknya, cowok idaman dari segala sisi. Kalau ada lomba pasangan paling bucin, dia mungkin menang dengan mudah. Tapi jangan cepat-cepat jatuh cinta dulu. Karena kadang, yang terlalu manis justru menyimpan pahit di dalamnya.
Pria semacam ini pintar sekali menciptakan citra. Dia tahu betul bagaimana bersikap agar terlihat sabar, setia, penuh perhatian. Tapi di balik senyum lembut dan sikap romantisnya, siapa sangka dia menyimpan banyak tabir. Karena yang terlihat ‘baik’ belum tentu benar-benar baik. Bisa jadi dia hanya jago main peran. Di hadapanmu, dia kekasih sempurna. Di belakangmu, dia... aktor utama dalam drama yang bahkan kamu sendiri nggak dikasih skrip-nya.
Kebaikan tanpa kejujuran itu bukan cinta. Itu strategi. Dan cinta tanpa kesetiaan hanyalah permainan dengan kostum romantis.
Khai
Hubungan yang sehat bukan hanya tentang bagaimana seseorang bersikap saat kamu melihatnya. Tapi juga tentang bagaimana dia tetap menghormatimu saat kamu nggak ada di sana. Sayangnya, ada yang terlihat bucin luar biasa "nggandeng tanganmu di depan umum, posting foto kalian di IG story, ngasih quotes cinta tiap malam" tapi juga sibuk chat orang lain di belakang layar.
Warning! Kalau kamu merasa ada sesuatu yang janggal, jangan abaikan. Intuisi perempuan itu bukan halusinasi. Itu sistem alarm alami yang diciptakan semesta agar kamu nggak tersesat terlalu jauh.
Orang bisa saja bilang, "Kamu terlalu curiga, dia kan baik." Tapi kenyataannya, kebaikan bisa dipalsukan. Perhatian bisa diprogram. Bahkan ‘aku cinta kamu’ bisa jadi copy-paste dari chat sebelumnya yang dikirim ke orang lain.
Jangan terkecoh dengan perhatian yang tampak hangat tapi kosong. Jangan biarkan gestur manis menutupi fakta bahwa kamu sedang dibohongi. Karena cinta yang sejati itu nggak perlu pura-pura. Nggak perlu banyak kata-kata indah kalau tindakannya menyakitkan. Cinta yang sejati itu hadir dalam bentuk kejujuran, konsistensi, dan rasa hormat.
Kamu pantas mendapatkan cinta yang nyata. Yang nggak harus kamu curigai tiap malam. Yang nggak bikin kamu merasa bersaing dengan notifikasi. Yang nggak membuatmu bertanya, "Dia sayang aku nggak, sih?"
Kalau seseorang hanya mencintaimu saat kamu melihatnya, dan berubah saat kamu berpaling, mungkin yang dia cintai bukan kamu. Tapi hanya kenyamanan dan validasi yang kamu berikan.
Maka dari itu, jangan takut untuk melepas mereka yang berpura-pura. Karena yang palsu, seindah apapun kemasannya, tetap tidak akan pernah menjadi cinta yang utuh.
Kamu bukan opsi. Kamu bukan cadangan. Kamu pantas jadi yang utama dalam cerita yang jujur, bukan hanya figuran dalam kisah penuh tipu daya.
Khai
Tenang, kamu nggak bodoh karena pernah percaya sama cowok yang kelihatannya super kalem, perhatian, dan bucin maksimal. Kamu cuma jadi korban dari salah satu makhluk paling licin yang pernah diciptakan: pria berwajah manis, hati penuh tabir, dan hobi main dua perahu sambil bilang “aku cuma sayang kamu.” Jangan malu. Banyak yang ketipu. Bahkan detektor kebohongan pun bisa error kalau disenyumin dia.
So, ini bukan tentang menyalahkan dirimu. Tapi tentang membongkar kenyataan. Karena tidak semua yang tampak lembut itu benar-benar tulus. Kadang, di balik sikap yang terlihat sabar dan cinta mati, ada seseorang yang sebenarnya lagi bagi jadwal chatting ke tiga orang sekaligus sambil bilang, "Cuma kamu yang spesial."
Okesudahhh udah pegal nulisnya nih, sekian ya se u and ADIOOOOOOOOOSSSSSSSSSSSSSSSSS
